Orang-orang Aneh

Penjelasan orang-orang aneh ini hanya FIKTIF belaka, tanpa bermaksud menggosipi orang yang bersangkutan. Hanya ingin membuka mata kita ternyata manusia adalah insan yang penuh kompleksitas, lebih kompleks daripada apa yang bisa kita bayangkan.
1. ANEH TIPE #1: pelit ga karuan, dengan penghasilan puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulan, sepertinya tak pernah membuat orang ini puas. Hidupnya penuh diisi uang dan uang, mungkin tanpa dinikmati. Rokok dan makanan pun kadang-kadang masih minta orang. Sampai sekarang masih menjadi misteri di mana uangnya disimpan.
2. ANEH TIPE #2: meski uangnya tidak sebanyak ANEH TIPE#1, orang ini adalah tipe orang yang sangat menikmati hidupnya. Uangnya datang dan pergi, seperti segala kemewahan, teman, dan orang-orang yang berarti dalam hidupnya, itu pun kalau dia punya. Hal-hal yang menarik perhatiannya mungkin hanya gadget, wanita , mobil, klien, dan menghabiskan uang. Tipe orang yang sangat spontan dan moody, bisa tertawa di menit yang satu dan marah di menit yang selanjutnya.

(tipe orang2 aneh needs to be updated)

Makin berkenalan dengan orang-orang aneh, saya bukannya merasa tidak nyaman. Malahan, saya merasa dunia saya semakin kaya dengan keberadaan mereka. Bukannya pusing ga karuan, saya malah merasa terhibur dengan adanya orang-orang aneh yang mewarnai kehidupan saya. Bahkan sempat terbersit rasa penasaran untuk bisa mengenal mereka lebih dekat. Saya jadi makin menyadari kehidupan, bukan soal kita diterima oleh orang-orang di sekitar kita, melainkan bagaimana kita menerima orang-orang yang berbeda dari kita. Mengenal mereka membuat saya menyadari bahwa manusia sesungguhnya merupakan makhluk yang unik dan kaya, tidak bisa dijudge atau dikotak-kotakkan berdasarkan kategorinya. Bahkan ada beberapa tipe manusia yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa mereka bisa jadi orang seperti ini. Mengenal satu jenis manusia mungkin akan menghabiskan seluruh kehidupanmu. Mungkin karena itu kita hanya menikah sekali. Saya juga merasa orang aneh sepanjang hidup saya, dan terus berusaha mengenali gejala-gejala keanehan itu, kadang merasa perlu diperbaiki, tapi lebih sering menerimanya apa adanya.