Senin, 04 April 2011

Well Completion Design dari Sisi Seorang Dummy

Karena baru-baru ini diassign menjadi engineer wireline cased hole, makanya aku jadi tertarik soal completion design. Darimana sieh datangnya program-program workover itu? Apakah jatuh dari langit? Kan ga mungkin ya..Padahal selama ini aku cuma dapet program yang udah jadi, tapi ga tau darimana asal usul program itu.. Pasti para engineer reservoir udah memikirkan program apa yang cocok untuk wellnya..dan program tersebut pastinya ga sama untuk semua well. Karena tiap well itu unik, kayak manusia, makanya tiap well harus dapet treatment yang berbeda.. Menurut artikel yang aku baca ada beberapa hal-hal mendasar yang harus didesain pada saat completion, di antaranya: Perforation program: biasanya program ini bakal aku dapetin kalo mau job perforating. Perforation program ini ditentukan dari data reservoir yang udah ada, dan akan menentukan influx capacity dari well yang akan diproduksi. Hal-hal yang didesain pada program perforating ini di antaranya adalah: shot per foot, interval perforation, jenis gun, jenis charge, dan tentunya depth dari reservoir yang akan diperfo. Hmmm…yang jelas jangan sampai salah menentukan zona perforating ini, soalnya kalo ga, bisa2 bukannya minyak dan dollar yang kita dapat…malahan kita dapat loss dan air saja..Teknik untuk perforasi yang akan digunakan juga harus dipertimbangkan, apakah ingin menggunakan tubing conveyed perforating atau wireline perforating Spesifikasi tubing: dari data reservoir capacity dan well test, kita bisa menentukan berapa sebaiknya ukuran tubing yang kita gunakan untuk mendapatkan produksi yang optimal dalam jangka waktu tertentu. Untuk masalah grade tubing dan ketebalannya, faktor yang harus diperhatikan adalah kondisi fluid dan kecenderungan korosi. Desain packer: Desain packer ini penting untuk dilakukan pada saat awal karena sangat menentukan untuk masalah well connection, sealing yang dibutuhkan, dan apakah bisa diretrieve kembali atau tidak. Masih banyak lagi desain completion yang spesifik dibutuhkan untuk well, misalnya artificial lifting, gravel pack completion, fracturing, stimulation, belum lagi tool-tool downhole completion yang sudah canggih seperti sliding sleeve door, dan masih banyak lagi. Dan….yang ga kalah penting, design well completion harus mempertimbangkan masalah timing yang dapat diaplikasikan untuk designnya. Karena, ga lucu kan kalo baru beberapa bulan setelah dicompletion, eh tau-tau well udah ga bisa produksi lagi..atau…well masih diproduksi tapi equipmentnya sudah tidak dapat mengakomodasi lagi. Untuk itulah, beberapa well terutama yang menggunakan completion artificial lifting dan gravel pack, harus diservis dan dimaintenance secara teratur. Hal ini tentunya untuk urusan safety juga. Memang ribet tapi menarik..kalo selama ini aku hanya lihat dari segi kerjaanku aja, yaitu perfo di interval yang udah ditentukan, dengan ukuran gun dan jenis charge yang udah ditentukan saja. Menarik juga belajar soal completion well dari awal hingga akhir.. Seperti hari ini, aku job squeeze perfo untuk menembak interval yang cement bonding dengan formasinya masih jelek. Selama ini yang kutau,, squeeze perforation dilakukan di interval shale untuk mengisolasi chanelling dari air ke oil/gas. Namun, entah kenapa tadi PEnya malah ingin squeeze di dekat interval yang ada airnya, apa ya pertimbangannya? Aku ga sempet nanya.. Jadi inget juga kemarin,, aku job CBL di well yang Top of Cementnya hingga 40 ft..entah untuk apa mereka memberikan cement setinggi itu untuk well..Bukankah cement critical di interval perforation? Untuk apa ya dicement banyak2? Masih menyisakan pertanyaan soal macam2 completion ini..Saatnya belajar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar